My Search

18 Maret 2008

Kisah dibalik layar Ayat-ayat Cinta


   Aku mulai sadar bahwa tidak mudah membuat film agama.Itulah kenapa ibuku
dulu berpesan kalau kamu sudah bisa membuat film, buatlah film tentang agamamu :
Islam. Awalnya aku cuma tersenyum mendengar kata-kata ibuku. Senyum yang
menyangsikan. Sebab pada waktu itu buatku film agama tidak lebih dari sekedar
petuah-petuah yang membosankan.. Lelaki berpeci dengan baju koko, bertasbih,
kadang berewokan, mulutnya ngerocos soal ayat dengan cara menghadap kamera.
Membuat dirinya tampak suci dengan mengumbar ayat-ayat Quran. Ah, tidak terbayang
olehku sebuah film agama. Aku terjun membuat film Cinta: Brownies, Catatan
Akhir Sekolah, Jomblo, dsb ... dsb ... Tapi aku tetap yakin bahwa suatu saat
akan datang masa aku membuat film tentang agama. Alhamdulillah, benar.
MD Entertainment menawari membuat Film Ayat-Ayat Cinta (AAC).

'Kenapa anda membuat film ini?' Tanyaku

'Sederhana. Pertama, Ini film dari Novel best seller. Kedua, penduduk indonesia
80 persen muslim. Kenapa saya tidak membuat film tentang mereka? Kalau saya
minta 1 persen dari 80 persen masak tidak bisa.'1% dari 80% penduduk muslim
Indonesia berarti sekitar 2 juta penonton. dikalikan 10 ribu per tiket. Berarti
pendapatan kotor 20 milyar. Kalau bujet produksinya 10 milyar,
keuntungan yang didapat 10 milyar.

Lalu aku mulai memasuki tahap persiapan dan riset. Wallohu ...
Aku melihat islam dari dekat sekali. Sangat dekat. Di Kairo,
aku menatap Menara Azhar, aku menyentuh dinding dan lantai Azhar university, aku mencium bau apek baju-baju
dan karpet mahasiswa Alzhar tetapi memiliki roman muka bersih dan santun. Aku melihat keikhlasan mereka
saat bersujud diatas sajadah buluk. Bibir mereka pecah-pecah oleh panas sekaligus dingin hawa Kairo, tetapi
dibalik bibir pecah itu terlantun dzikir panjang menyebut: Alloh ... Alloh ...Lalu aku melihat seorang syaih
duduk bersila dihadapan murid-muridnya. 'Tallaqi' mereka menyebutnya. Aku mendengar seorang melantunkan
ayat-ayat Al quran di sudut masjid. Dan juga di pinggiran jalan. Seolah quran bagaikan bacaan novel. Allohu
Akbar ... Allohu Akbar.

Inikah caramu membuatku dekat dengan agamaku, Ibu?

Darahku menggelora membuat mataku terbelalak. Islam sangat indah. Islam sangat eksotis. Tapi orang-orang
islam seperti tidak mengerti semua itu. Orang-orang Islam di Jakarta lebih memilih jalan-jalan ke eropa
daripada ke Kairo. 'Saya akan membuat film ini eksotis, pak' begitu kata saya ke producer.

Dan mulailah persiapan dimulai. Semangatku menggelora. Aku baca buku-buku tentang Fiqih dan
sunnah. Aku libatkan mahasiswa Al Azhar untuk mendampingiku. Aku sangat hati-hati sekali melakukan ini
agar apa yang tertulis dalam novel dengan indah pula tersampaikan lewat gambar. Sebuah film yang lembut,
yang indah, yang suci tergambar di depan mataku dan aku yakin sekali bisa mewujudkannya. Namun semua
impianku itu tidak begitu saja mudah diwujudkan. Pertama kali berita tentang pembuatan film AAC tersebar,
halangan pertama datang justru dari pembaca. Diantara banyak yang berharap, mereka juga menyangsikan,
sinis, dan mencemooh. Bahkan ada yang bilang : 'Wah, sayang sekali novel sebagus ini akan difilmkan.
Jadi ill Feel, deh'. ada juga yang bilang 'Tidak pernah aku lihat Novel yang difilmkan hasilnya bagus,
sekalipun Harry Potter. Apalagi ini.'Kami tahu bahwa film ini harus dibuat dengan hati-hati sekali.
Kami juga tidak begitu saja memilih pemain hanya semata-mata ganteng dan 'menjual'. Karena itu kami
menggandeng ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin sebagai penasehat kami. Sebelum aku melakukan casting,
aku berdiskusi dulu dengan kang Abik.

Kang abik sangat concern dengan sosok Fahri. Dia harus turut serta memilih tokoh Fahri. Semula
kami membuka casting di pesantren-pesantren . Tetapi hasilnya Nol. Bukan berarti para santri tidak ada
yang ganteng dan pintar seperti fahri. Tetapi banyak diantara mereka sudah menganggap 'Film' adalah
produk sekuler. Oleh sebab itu banyak diantara mereka tidak mau ikut casting. Saya pernah membaca satu
hadist, jangankan membuat film, menggambar manusia saja hukumnya Haram. Nanti di Neraka hasil gambar
yang kita buat harus kita hidupkan. Kalau tidak bisa, Malaikat Jibril akan mencambuk kita dengan
cambuk api.

Kami melakukan casting lebih dari 5 bulan. Semua yang ikut casting adalah pemain-pemain terkenal.
Tapi diantara mereka banyak terjebak pada tuntutan atas 'Kesucian Fahri'. Lalu ditengah keputusasaan
kami datang seorang lelaki. Ganteng, tetapi tidak sombong (tidak merasa dirinya ganteng). Sering kita
lihat di Mal-Mal, banyak lelaki pesolek, sadar sekali bahwa dirinya ganteng. Tetapi lelaki ini tidak .
Dia sangat santun. Bahasanya pun santun. Ketika berucap Alloh, dia agak-agak canggung. Bahkan tidak fasih
seperti ustadz. Pada saat dia sholat aku melihat gerakannya jauh dari sempurna. Tetapi lelaki itu punya
mata yang didalamnya mengandung semangat belajar. Dia adalah Fedi Nuril. Aku berdiskusi dengan kang Abik.
Terjadi tarik ulur dan perdebatan panjang. Akhirnya kita sepakat memutuskan dia yang main sebagai Fahri.
Alasanku adalah, Fahri bukan lelaki sempurna. Tapi yang membuat Fahri tampak sempurna karena dia sadar
bahwa dirinya tidak sempurna. Keputusan Fedi Nuril sebagai Fahripun mengundang banyak kesangsian
di kalangan pembaca fanatik AAC, terutama di Malaysia. Karena film Fedi Nuril sebelumnya menampilkan
Fedi ciuman dengan perempuan bukan muhrim.
Fedi pun mengakui itu. Yang membuat aku terharu, Fedi menganggap film AAC sebagai media dia buat dekat
dengan Islam. Belajar kembali tentang Islam. Karena film ini, Fedi jadi rajin membuka-buka lagi buku
tentang Islam. Bahkan Fedi menyadari segala tingkah lakunya yang tidak Islami selama ini setelah
memerankan Fahri. Sungguh, baru kali ini aku rasakan dampak film yang begitu besar mempengaruhi keimanan
seseorang. Terima kasih kang abik. terima kasih Ibu.

Pada saat kami mencari sosok Aisha dan Maria, semula kami bersepakat untuk mencari pemain Mesir.
Tetapi setelah kami melakukan riset disana, sangat mengagetkan. Perempuan-perempuan Mesir lebih tua dari
umurnya. Aku mengcasting seorang perempuan mesir bernama Roughda untuk berperan sebagai Aisha. Tidak
hanya cantik, tetapi mainnya luar biasa. Tetapi setelah di sejajarkan dengan Fahri, terlihat Roughda
lebih pas sebagai kakaknya daripada isteri Fahri. Padahal umurnya lebih muda 3 tahun dari Fedi Nuril.
Lalu kami mencari pemain dengan umur 8 tahun lebih muda dari Fedi. Pada saat kami sejajarkan, sangat pas.
Tetapi disaat dia berdialog tentang perkawinan, tidak bisa dipungkiri 'kedewasaannya' tidak tampak.
Alias belum matang. Kami bingung dan akhirnya kami sepakat untuk mencari pemain indonesia saja. Tidak
gampang mencari pemain indonesia yang cantik sekaligus solihah. Pak Din Syamsudin berpesan kalau bisa
pemain Aisha kesehariannya berjilbab. Lihatlah siapa artis kita yang bertampang Bule yang seperti itu.
Hanya Zaskia Meca saja yang berjilbab dan cantik. Selebihnya tidak ada. Sementara itu Zascia tidak
bertampang bule. Dia sangat sunda. Pernah kita meng casting Nadine Candrawinata.. Dia sangat cantik dan
bermain bagus. Dangat cocok pula berdampingan dengan Fedi Nuril. Tapi Nadine bukan Muslim. Padahal Nadine
sudah mau bermain sebagai perempuan Muslim. Aku pernah berdiskusi panjang dengan kang abik soal itu. Aku
bilang padanya ...'Suatu hal yang unik, ketika tokoh Maria yang kristen dimainkan oleh seorang muslim,
sementara tokoh Aisha yang Islam dimainkan seorang kristen. Ini akan memperlihatkan sikap toleransi dan
demokratisasi dalam Islam seperti di India.' Tetapi kang abik dan pak Din Syamsudin menyarankan untuk
jangan bertaruh terlalu besar di film ini. Masyarakat Islam di Indonesia berbeda dengan India. Di India,
masyarakat moslem dan Non Moslem sudah terdidik tingkat kedewasaan dalam toleransi, sementara
di Indonesia belum. Akhirnya dipilihlah Ryanti sebagai Aisha dan Carrisa Putri sebagai Maria. Ketiga
pemain itu dikursuskan bahasa arab secara privat untuk mendalami kehidupan Muslim di kairo. Mereka sangat
antusias. Namun antusiasme itu harus berhadapan dengan kenyataan bahwa mereka juga punya kesibukan lainnya.
Ryanti sebagai VJ di MTV dan Carrisa bermain sinetron. Ryanti yang bagiku sangat keteter ketika berperan
sebagai Aisha. Asiha adalah sosok yang memiliki beban berat. Sementara Ryanti sebagai VJ MTV harus selalu
tampak riang dan ringan. Sering sekali benturan itu membuat proses pendalaman karakter tidak sempurna.
Aku frustasi sendiri. Tetapi aku ingat, bahwa di Film ini kesabaranku benar-benar di uji. Impianku
mewujudkan keindahan dan kedalaman Islam terbentur oleh kenyataan sebaliknya: Ringan, Riang, Hedonistik
dan Pop. Apalagi ketika producer tiba-tiba berubah pikiran melihat kenyataan penonton Film Indonesia banyak
di dominasi anak-anak muda yang pop, ringan dan tidak menyukai hal-hal bersifat perenungan. Dia lantas
ingin mengubah karakterr film AAC menjadi sangat pop seperti Kuch Kuch Hotahai ...

Tuhanku! Tuhanku! selamatkan film ini ...

Tidak jarang aku berperang mulut dengan producerku ketika meminta adegan Talaqi dibuang. Karena boring dan
membuat penonton mengantuk. Lalu beberapa adegan yang bersifat perenungan, seperti pada saat Fahri dipenjara
dan menemukan hakikat kesabaran dan keikhlasan dari seorang penghuni penjara yang absurd (dalam novel
digambarkan sebagai seorang professor agama bernama Abdul Rauf), Tetapi di Film saya adaptasi sebagai sosok
imajinatif, bergaya liar, bermuka buruk tetapi memiliki hati bersih dan suara yang sangat tajam melafatskan
kebenaran. Semua adegan itu diminta untuk dibuang atau dikurangi dan lebih mementingkan adegan romans seperti
AADC ataupun Kuch Kuch Hotahai ...

Sabar ... Sabar ... Ikhlas ... ikhlas!!!

begitulah yang aku dapatkan di film ini. Film ini tidak hanya mampu merobah pandanganku tentang Film. Film ini
mampu dan sudah merobah pandangan hidupku: tentang agama, kesetiaan, kerjakeras, komitmen, dan ... cinta.
Berkali-kali aku berucap syukur yang besar kepada Tuhanku yang sudah memberikan aku jalan menuju kedewasaan.
Berkali-kali aku berucap terima kasih kepada Kang Abik yang sudah secara tak langsung mempercayaiku
menyutradarai film ini, dimana telah membuatku kembali merasa dekat dengan Islam yang indah, bersahaja dan
penuh dengan toleransi. Dan terakhir, berkali-kali aku berucap syukur kepada Ibuku yang telah berpesan untuk
membuat film tentang agama. Sekarang aku mengerti, kenapa Kau berpesan begitu Ibu. Tidak lain hanyalah untuk
membuatku selalu dekat dengan Islam ...

La haula wa kuwwata illa billahi ...

Oleh : Hanung Bramantiyo (Sutradara)

[+/-] Selengkapnya...

06 Maret 2008

Manakah Kepribadian Anda..?

Yang tak kalah menariknya untuk kami bagi adalah mengetahui tipe-tipe kepribadian
pebisnis,agar kita bisa tahu apa yang kita butuhkan untuk sukses. Apakah Anda
memiliki tipe yang sama dengan Bill Gates yang visioner atau improver seperti Anita
Roddick, pendiri Body Shop? Baca saja, tipe-tipe kepribadian seorang pebisnis
di bawah ini.
9(Sembilan) Tipe Kepribadian Entrepreneur –  Yang Manakah Tipe Kepribadian Anda?
1. The Improver. 
Anda memiliki kepribadian ini jika Anda menjalankan bisnis dengan menonjolkan
gaya improver alias ingin selalu memperbaiki. Anda menggunakan perusahaan Anda
untuk ‘memperbaiki dunia’. Improver memiliki kemampuan yang kokoh dalam menjalankan
bisnis. Mereka juga memiliki intergritas dan etika yang tinggi.

Personality Alert: Waspadai sifat Anda yang cenderung menjadi perfeksionis dan
terlalu kritis terhadap karyawan dan pelanggan Anda. Contoh Entrepreneur: Anita
Roddick, pendiri The Body Shop.
2. The Advisor.
Tipe kepribadian pebisnis seperti ini bersedia memberikan bantuan dan saran tingkat
tinggi bagi para pelanggannya. Motto dari advisor ini yaitu pelanggan adalah benar
dan kita harus melakukan apa saja untuk menyenangkan mereka.
Personality Alert: Seorang advisor bisa jadi terlalu fokus pada kebutuhan bisnis
mereka dan pelanggan, sehingga cenderung mengabaikan kebutuhan mereka sendiri dan
bisa-bisa malah cape hati sendiri. Contoh Entrepreneur: John W. Nordstrom, pendiri
Nordstorm.
3. The Superstar.
Inilah bisnis yang pusatnya dikelilingi oleh karisma dan energi tinggi dari Sang CEO
Superstar. Pebisnis dengan kepribadian seperti ini biasanya membangun bisnis mereka
dengan personal brand mereka sendiri.
Personality Alert: Pebisnis dengan tipe ini bisa menjadi terlalu kompetitif dan
workaholics. Contoh Entrepreneur: Donald Trump, CEO Trump Hotels & Casino Resorts.

4. The Artist.
Kepribadian pebisnis seperti ini biasanya senang menyendiri tapi memiliki kreativitas
yang tinggi. Mereka biasanya sering kali ditemukan di bisnis yang membutuhkan
kreativitas seperti pada perusahaan agen periklanan, web design, dll.
Personality Alert: Pebisnis tipe ini bisa jadi terlalu sensitif terhadap respon
pelanggan Anda, walaupun kritik dari mereka bersifat membangun. Contoh Entrepreneur:
Scott Adams, pendiri dan penggagas Dilbert.

5. The Visionary. 
Sebuah bisnis yang dibangun oleh seorang visioner biasanya berdasarkan visi masa
depan dan pemikiran pendirinya. Anda memiliki keingintahuan yang tinggi untuk
mengerti dunia di sekeliling Anda dan akan membuat rencana untuk menghindari segala
macam rintangan.
Personality Alert: Seorang visioner bisa jadi terlalu fokus pada mimpi mereka dan
kurang berpijak pada realitas. Dan jangan lupa, menyertai visi Anda dengan melakukan
tindakan nyata. Contoh Entrepreneur: Bill Gates, pendiri MicroSoft Inc.
6. The Analyst. 
Jika Anda menjalankan bisnis sebagai seorang analis, perusahaan Anda biasanya
memfokuskan pada penyelesaian masalah dalam suatu cara sistematis. Seringkali
berbasis pada ilmu pengetahuan, keahlian teknis atau komputer, seorang analis
perusahaan biasanya hebat dalam memecahkan masalah.
Personality Alert: Hati-hati dengan kelumpuhan analisa. Bekerjalah dengan mempercayai
orang lain. Contoh Entrepreneur: Gordon Moore, pendiri Intel.
7. The Fireball. 
Sebuah bisnis yang dimiliki oleh si ‘Bola Api’ ini biasanya dioperasikan dengan
penuh hidup,energi dan optimisme. Pelanggan merasa perusahaan Anda dijalankan
dengan tingkah laku yang fun.

Personality Alert: Anda bisa jadi berkomitmen yang berlebihan terhadap tim Anda
dan bertingkah laku terlalu impulsif. Seimbangkan keimpulsivan Anda dengan rencana
bisnis. Contoh Entrepreneur: Malcolm Forbes, penerbit dan pendiri Forbes Magazine.
8. The Hero. 
Anda memiliki kemauan dan kemampuan yang luar biasa dalam memimpin dunia dan bisnis
Anda melalui segala macam tantangan. Anda adalah inti dari kewirausahaaan dan bisa
mengumpulkan banyak perusahaan besar.
Personality Alert: Terlalu mengumbar janji dan menggunakan taktik kekuatan penuh
untuk mendapatkan sesuatu dengan cara Anda tidak akan berhasil dalam jangka waktu
panjang. Untuk menjadi sukses, percayailah keterampilan kepemimpinan Anda untuk
menolong orang lain menemukan jalan mereka. Contoh Entrepreneur: Jack Welch, CEO GE.

9. The Healer.
Jika Anda adalah seorang ‘penyembuh’, Anda bersifat pengasuh dan penjaga keharmonisan
dalam bisnis Anda. Anda memiliki kemampuan bertahan yang luar biasa dan keteguhan
disertai dengan ketenangan dari dalam.

Personality Alert: Karena sifat perhatian Anda dan ‘kepenyembuhan’ Anda dalam
menjalankan bisnis, Anda bisa jadi menghindari realitas di luar sana dan selalu
terlalu berharap. Gunakan skenario perencanaan untuk persiapan datangnya masalah.
Contoh Entrepreneur: Ben Cohen, salah satu pendiri Ben & Jerry’s Ice Cream.

[+/-] Selengkapnya...

Manusia Tertinggi Dan terkecil Di Dunia

China kini memang jadi ikon dunia karena di sana segala ada. Mulai dari macam-macam produk berharga miring, hingga hal unik yang tak ada duanya di dunia. Untuk hal terakhir ini, China punya ikon unik, yakni mereka memiliki manusia tertinggi dan terpendek di dunia.

Pada buku Guinness Book of Record 2007, manusia tertinggi dunia tercatat berasal dari China yaitu Bao Xishun dengan tinggi 7 kaki 9 inci atau sekitar 2,36 meter. Sedangkan manusia terpendek-juga berasal dari China-bernama He Pingping. Tingginya hanya 2 kaki 4 inci atau sekitar 73 centimeter.

Bao yang kini beristrikan Xia Shujun ini merupakan penduduk Chi Feng, Mongolia Dalam, China. Pertumbuhan pria yang berprofesi sebagai gembala ini dari kecil sampai usia 16 tahun sebenarnya tergolong normal. Namun, selama tujuh tahun kemudian pertumbuhannya sangat pesat hingga menjulang sampai setinggi dua meter lebih.


Sedangkan He Pingping yang lahir pada Juli 1988 ini berasal dari Mongolia Dalam, China. Menurut ayahnya, ketika lahir He berukuran sangat kecil seperti palem. Pertumbuhannya sangat lambat. Kemudian ia memeriksakan he ke dokter. Menurut dokter penyebabnya adalah kelainan tulang yang disebut dengan osteogenesis imperfecta.


Namun, kini rekor Bao sebagai manusia tertinggi menurut Guinness Book of Record terbaru tahun 2008, sudah terpecahkan. Ia kalah dari Leonid Ivanovyc Stadnyk asal Uni Soviet yang memiliki tinggi 8 kaki lebih 6 inchi atau setinggi 2,59 meter.


Meski begitu, Bao dan He masih merupakan "produk" China yang dianggap sangat unik. Karena itu, selisih tinggi mereka yang sangat ekstrim akan dipertontonkan dalam sejumlah karnaval di China hingga Eropa

[+/-] Selengkapnya...

28 Februari 2008

Semangka Kotak

Bentuk kotak lebih gampang ditumpuk dan didistribusikan

Sejak jaman kita kecil dulu, bentuk buah semangka itu ya bulat. Ya, memang tidak sebulat bola voley, sih. Tapi, paling enggak bentuknya mendekati bulat. Memang ada juga buah semangka yang bentuknya agak lonjong juga, sih. Oh, ya di samping ada buah semangka yang warna isinya merah, sekarang juga ada buah semangka yang isinya berwarna kuning. Terus, ada buah semangka yang tanpa biji juga. Nggak tahu bijinya dibuang kemana oleh para ahli genetika. Sejauh ini, jenis-jenis buah semangka seperti itulah yang kita tahu.

Buah semangka, yang bulat maupun yang lonjong, agak rumit untuk didistribusikan karena bentuknya itu. Sisi-sisinya yang melengkung itu menyebabkannya tidak mungkin untuk menumpuknya dengan efisien. Itu dulu…

Sekarang ada buah semangka yang bentuknya kotak, ya kotak. Lihat saja foto yang diambil di Wuhan, China itu. Nah, dengan bentuknya yang kotak itu sekarang petani bisa menumpuk buah semangka dengan lebih efektif, tidak ada ruang antara buah yang satu dengan yang lain yang terbuang percuma. Inilah kemajuan teknologi genetika. Saya tidak tahu apakah kemajuan teknologi yang mengubah bentuk semangka dari bulat ke kotak ini berguna atau tidak bagi kita. Tapi, saya kok jadi merasa betapa pongahnya manusia dengan kepandaiannya itu, ya?

[+/-] Selengkapnya...

Olahraga Gado-gado

Untuk jenis olahraga gado-gado, kita juga salah satu ahlinya.

Kita sudah tahu adanya triatlon, gabungan tiga olahraga dalam satu paket kejuaraan. Sang atlet harus bertanding dalam tiga cabang, yaitu renang, lari dan balap sepeda. Ya, triatlon bagi kita sudah biasa. Yang belum biasa adalah olahraga catur yang digabung dengan tinju.

catur tinju

Menurut National Geographic, gabungan olagraga olah otak dan olah jotos ini sedang marak di Eropa. Untuk memenangi pertandingan, seorang atlet harus meng-KO lawannya menggunakan jotosan tangannnya atau checkmate alias nyekak lawannya di papan catur dalam 11 ronde. Hmmm.., bukan olahraga yang mudah. Mana bisa kita berpikir jernih setelah kepala dihantam lawan? Justru karena ketidakmudahannya ini maka olahraga gado-gado ini jadi menarik.

Lihat saja dua pemain tinju yang sedang serius memainkan bidak caturnya. Tangannya masih dibebat kain pelapis. Di kepalanya terpasang headset, mungkin peredam suara agar teriakan penonton di seputar ring tinju tidak mempengaruhi konsentrasi mereka. Peluh masih mengucur. Dan lihat juga meja yang digunakan untuk bertanding, di situ tertulis WCBO. Hmmm…, mungkin kepanjangannya adalah World Chess Boxing Organization. Keren juga, ya..

Sebenarnya di Indonesia ada lagi olahraga gado-gado yang lain, yaitu gabungan antara sepakbola dan tinju. Nggak cuma pemain saja yang bermain, penonton dan pelatih pun sering kali masuk juga ke lapangan.

[+/-] Selengkapnya...

Koran Mini

Ukuran mungil bikin repot pembaca dan pemasang iklan

Surat kabar paling mini di Indonesia sekarang kemungkinan besar ada KORAN TEMPO. Ini kalau kita membandingkan ukuran koran ini dengan, misalnya, KOMPAS ataupun tabloid NOVA. Ukuran KOMPAS sendiri sebenarnya sudah menyusut satu kolom dibandingkan dengan KOMPAS yang dulu.

koran mini

Di luar negeri ada lagi ukuran koran yang lebih kecil lagi dari KORAN TEMPO. Nama terbitan ini adalah First News. Ukurannya mungil banget. Dipegang dengan ujung jempol pun keliatannya sulit juga. Saya nggak tahu bagaimana koran mungil ini dicetak, dikemas dan kemudian diterbitkan. Saya juga nggak paham ukuran iklan yang dijual ke biro iklan. Wah, repot juga, ya…

[+/-] Selengkapnya...