My Search

13 Mei 2009

Saingan Mobil Termurah di Dunia dari Indonesia



Seiring diluncurkannya mobil murah Tata Nano di India, sebuah kabar membanggakan bagi masyarakat daerah Tegal muncul. Indonesia akan mengikuti langkah India untuk memproduksi Mobil Nasional yang murah yaitu mobil GEA dan ARINA. Dan ternyata daerah Tegal yang telah dikenal sebagai “Jepangnya Indonesia” rencananya akan dijadikan basis produksinya.

Mobil GEA yang merupakan singkatan dari Gulirkan Energi Alternatif merupakan mobil nasional yang dikembangkan oleh PT. INKA (Industri Kereta Api) sejak tahun 2008. Awalnya mobil GEA menggunakan mesin dari Cina, tapi berhubung GEA merupakan mobil nasional maka PT. INKA menggunakan mesin lokal berkapasitas 500 CC buatan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Mobil GEA masih tahap pengujian oleh pihak yang terkait dan jika telah diproduksi rencananya akan dijual dikisaran 45-50 juta. Rencananya mesin lokal tersebut oleh BPPT akan diproduksi massal di daerah Tegal.

Mobil ARINA merupakan singkatan dari Armada Indonesia merupakan mobil mikro yang dikembangkan oleh Universitas Negeri Semarang (Unnes) dengan Departemen Perindustrian. ARINA menggunakan mesin sepeda motor berkapasitas 150 CC, 200 CC dan 250 CC serta bisa menampung 4 penumpang. Rencananya sebelum tahun 2010 mobil ARINA dapat mulai diproduksi dan akan dijual dengan harga dibawah 30 juta lebih murah daripada mobil GEA. Pihak Unnes dan Departemen Perindustrian memilih daerah Tegal sebagai basis industrinya.

Dengan dipilihnya daerah Tegal sebagai basis produksi mobil nasional GEA dan ARINA tentunya merupakan kebanggaan tersendiri bagi “Wong Tegal”. Karena dengan begitu daerah Tegal telah diakui oleh Nasional untuk memproduksi mobil Nasional yang tentunya merupakan kebanggaan seluruh warga negara Indonesia. Hal Ini juga membuktikan bahwa Tegal benar-benar merupakan “Jepangnya Indonesia”.

Namun hal ini janganlah hanya dijadikan kebanggaan semata, tapi bisa dijadikan sebagai momentum oleh Pemerintah dan masyarakat daerah Tegal untuk kebangkitan industri di daerah Tegal yang selama ini dirasakan berjalan ditempat. Kegiatan industri baik oleh pengusaha kecil, menengah, dan nasional harus dibangkitkan kembali agar lebih berkembang. Tentunya hal ini memerlukan kerjasama dan kemauan yang kuat dari pihak Eksekutif, Yudikatif, Legislatif (Jangan Asal Nyontreng yah !) dan masyarakat daerah Tegal untuk melakukannya.

Pemegang pemerintahan di daerah Tegal bisa menggunakan momentum ini dengan cara seperti meningkatkan bimbingan, membuat sarana dan prasarana yang baik, kalau diperlukan membuat kawasan indutri yang tidak melupakan sisi AMDALnya. Pemerintah daerah Tegal juga bisa bisa mengundang para investor untuk menanamkan modalnya di Tegal dengan memberi kemudahan-kemudahan yang sesuai aturan yang berlaku. Pihak Yudikatif bisa berperan antara lain dengan menegakan hukum dengan baik dan benar. Pihak Legislatif (Jangan Asal Nyontreng Yah!) bisa berperan antara lain dengan membuat peraturan-peraturan yang mendukung alam investasi di daerah Tegal. Masyarakat daerah Tegal bisa berperan antara lain dengan mendukung program-progam pemerintah. Tentunya masih banyak yang bisa dilakukan baik oleh pihak Eksekutif, yudikatif, Legislatif (Jangan Asal Nyontreng yah!) dan masyarakat daerah Tegal dalam mendukung kebangkitan industri di daerah Tegal.

Dengan adanya dukungan dari semua pihak, diharapkan kegiatan industri baik yang berskala kecil, menengah, dan nasional akan terus berkembang di daerah Tegal. Hal ini tentunya akan berimbas kepada pembangunan daerah Tegal baik dari segi ekonomi, pendidikan, sumber daya manusia dan sebagainya. Sehingga kedepannya putra-putri daerah Tegal tidak harus merantau untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan yang layak, karena di daerah Tegal telah tersedia, semoga.

Tidak ada komentar: