My Search

28 Februari 2008

Kompetisi

Kali ini rumput sendiri pasti diklaim sebagai yang paling hijau


Seorang teman yang bekerja sebagai humas di sebuah perusahaan telekomunikasi mengeluhkan kompetisi yang tidak sehat dengan perusahaan lain. Dia mengatakan bahwa banyak kode etik yang telah dilanggar oleh berbagai perusahaan telko saat mereka berpromosi. Misalnya saja ada yang mengatakan bahwa tarifnya sangat rendah tanpa menyebutkan bahwa tarif tersebut hanya berlaku mulai menit ke sekian. Nah, tarif dari menit pertama sampai menit ke sekian itu tidak disebutkan berapa harga per detiknya. Konsumen yang kurang teliti pasti akan tergiur dengan promo gencar yang dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi itu.

Ada lagi yang berpromosi dengan cara membandingkan secara langsung tarif mereka dengan tarif perusahaan lain. Memang tabel itu tidak menyebutkan nama perusahaan telekomunikasi pesaing. Tapi dari warna yang digunakan, orang sudah bisa mengambil kesimpulan bahwa warna merah adalah perusahaan A, warna biru perusahaan B dan seterusnya.

Sang humas itu juga mengatakan bahwa sekarang sulit rasanya untuk mendapatkan pelanggan baru yang mau setia menggunakan jasa satu perusahaan telekomunikasi untuk waktu yang panjang. Konsumen, terutama dari kalangan muda dan dari golongan ekonomi bawah, tidak peduli dengan berapa kali dalam sebulan mereka ganti nomor telepon, ganti operator. Patokan mereka pasti pada harga yang murah. Mereka tidak peduli lagi dengan nomor yang sudah disebarkan ke sanak famili, teman dan handai taulan. Kalau ada kartu yang menawarkan harga miring, serta merka mereka akan buang kartu lama, ganti dengan yang murah. Begitu seterusnya.

Pernahkah Anda tergiur oleh iming-iming perusahaan telekomunikasi dan akhirnya dibikin kecewa?

Tidak ada komentar: